Ketika Tetesan Vaksin Covid-19 SMAS Katolik Santo John Paul II Maumere Pererat Toleransi Agama di Kabupaten Sikka

Ketika Tetesan Vaksin Covid-19 SMAS Katolik Santo John Paul II Maumere Pererat Toleransi Agama di Kabupaten Sikka
RIBUAN warga dari pelbagai profesi mendatangi Kampus Sekolah Menengah Atas Swasta (SMAS) Katolik Santo John Paul II Maumere yang terletak di Jalan Anggrek Nomor 10, Kelurahan Kabor, Kecamatan Alok, Kabupaten Sikka, Provinsi NTT, pada Rabu 13 Oktober 2021.

Ada pelajar dari beberapa sekolah di antaranya SMAS Katolik St. John Paul II Maumere,  SMKS Budi Luhur Maumere, siswa Seminari Maria Bunda Segala Bangsa (BSB) Maumere, SMK Santa Elisabeth Lela, Akper Santa Elisabeth lela; pelajar SMPN I Maumere, para guru, dan perwakilan suster dari beberapa kongregasi di Kota Maumere/Sikka tampak antusias mendatangi lembaga pendidikan itu.

Ada di antara mereka yang datang ini aktif di organisasi  Orang Muda Katolik (OMK), pengurus Remaja Masjid, dan pelbagai profesi lainnya.Suasana semakin indah, tatkala di ada di antara mereka yang
datang ini mengenakan jilbab, memakai kerudung biarawati Katolik, pakaian muslimah, pakaian adat dari pelbagai daerah di NTT, dan busana kas keagamaan lainnya.

Mereka berlangkah tegap menuju Kampus SMAS Katolik Santo John Paul II dengan menerapkan protokol kesehatan (Prokes) 3M yakni memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.

Kedatangan mereka disambut gembira oleh Kasek SMAS Katolik Santo John Paul II RD Fidelis Dua, S.Fil, M.Th.. Tujuan kedatangan mereka sudah tersurat jelas karena di pintu masuk SLTA satu-satunya yang berada di bawah Yayasan Persekolahan Umat Katolik (Sanpukat) Keuskupan Maumere ini  terpampang satu tulisan yang agak menonjol “Selamat Datang  Di Sentra Vaksinasi SMAS Katolik  St. John Paul II Maumere Bersama SALIM GROUP GERAKPESAT (Gerakan Rakyat Peduli Bangsa Tercinta). Tak jauh
dari tulisan ini, juga tampak terlihat satu poster lainnya “Saya Sudah Divaksin”.

Ya kedatangan peserta dari pelbagai profesi dan latar belakang di atas tak lain, tak bukan untuk mengikuti kegiatan vaksin yang diselenggarakan SMAS Katolik Santo John Paul II bekerja sama dengan SALIM Group GERAKPESAN (Gerakan Rakyat Peduli Bangsa Tercinta) yang pelaksanaannya mulai dilaksanakan sejak Rabu (13/10) hingga Senin (18/10).

Mereka yang datang ini tampak menunjukkan  suasana persaudaraan, saling menyapa, saling membantu, saling melayani. Tampak Kasek SMAS Katolik St. John Paul II Maumere RD Fidelis Dua melayani beberapa pelajar yang mengenakan jilbab dari SMPN I Maumere, di antaranya siswa kelas IX Putri Nandayani.

Tak jauh dari itu, juga tampak terlihat beberapa biarawati Katolik yang mengenakan kerudung berbicara dari hati ke kati dengan beberapa orang tua siswa yang mengenakan jilbab, di antaranya Nyonya Nur Azizah dan beberapa warga yang mengenakan jilbab lainnya. Bahkan, ada beberapa di antara mereka saling membantu menyemprotkan handsanitizer kepada peserta yang tidak membawa semprotan itu sebelum mengikuti tahapan screening vaksinasi.

Sementara di pihak panitia dan tenaga kesehatan, terlihat kerja sama yang baik di antara mereka. Ada nakes yang mengenakan jilbab melayani dengan tulus beberapa biarawati Katolik yang hendak mengikuti tahapan vaksin.Mereka juga saling menguatkan untuk tetap semangat mengikuti tahapan vaksinasi. “Tetap semangat Suster,” kata salah seorang Nakes yang mengenakan jilbab.

Melihat suasana spontanitas dan alamiah yang ditunjukkan peserta baik yang mengenakan busana Muslimah seperti jilbab, maupun biarawati Katolik yang mengenakan kerudung saat tahapan vaksinasi itu, sejumlah warga memberikan apresiasi, termasuk Kasek SMAS Katolik Santo John Paul II Maumere, RD Fidelis Dua, S.Fil, M.Th. “Tetesan Vaksin Covid-19 SMAS Katolik Santo John Paul II Maumere sungguh mempererat toleransi Agama di Kabupaten Sikka,” kata Romo Fidelis Dua.

Romo Fidelis mengakui  ribuan peserta yang mengikuti vaksin di hari pertama di lembaga yang dipimpinnya berasal dari pelbagai sekolah, baik sekolah negeri, maupun sekolah swasta; baik pelajar yang beragama Katolik, maupun pelajar yang beragama Islam. “Kegiatan vaksin yang diselenggarakan SMAS Katolik St. John Paul II Maumere bekerja sama dengan SALIM GROUP GERAKPESAT (Gerakan Rakyat Peduli Bangsa Tercinta) terbuka untuk pelajar dari beberapa sekolah, apa pun agamanya,” kata Romo Fidelis.

Ibu Nur Azizah yang mengantar anaknya bernama Putri Nandayani siswi kelas 9 SMPN I Maumere untuk mengikuti vaksin di SMAS Katolik Santo John Paul II mengaku sangat gembira dengan penyambutan Kasek Romo Fidelis Dua dan panitia yang antusias menerima peserta, termasuk anaknya. “Saya sangat bergembira  dengan suasana persaudaraan yang terjalin selama pelaksanaan vaksinasi ini. Saya menyampaikan terima kasih kepada Kasek SMAS Katolik St. John Paul II Maumere dan panitia,”
kata Ibu Nur Azizah.

5.000 Dosis


Kasek SMAS Katolik Santo John Paul II Maumere, RD Fidelis Dua, S.Fil, M.Th didampingi Sekretaris Dinkes Sikka dr. Clara Yosephina Francis, MPH kepada media ini di sela-sela pelaksanaan vaksinasi menjelaskan pihaknya pada 31 Agustus 2021 lalu mengirim surat ke  Kemenkes  RI cq Direktorat Jenderal Pencegahan  dan Pengendalian  Penyakit (P2P) di Jakarta untuk mengajukan permohonan  bantuan vaksin.

“Dalam rangka mendukung  program pemerintah untuk percepatan vaksinasi covid-19, SMAS Katolik  St. John Paul II Maumere  sebagai sebuah lembaga  pendidikan  Swasta  yang peduli  terhadap  masyarakat Kabupaten Sikka yang belum mendapatkan  vaksin, kami mengajukan permohonan  kepada Kemenkes RI untuk pengadaan  vaksin covid-19 (suntikan 1 dan suntikan 2) bagi 10.000 orang peserta. Puji Tuhan, permohonan kami diterima oleh Kemenkes sehingga kami mendapatkan vaksin sebanyak 5.000 dosis,” kata Romo Fidelis.

Romo Fidelis mengakui bahwa sasaran vaksinasi ini untuk  peserta didik dan keluarga, biarawan-biarawati dan keluarga,  karyawan dan keluarga, alumni dan keluarga, dan masyarakat sekitar yang belum mendapatkan vaksin.

“Pada Rabu (13/10) pelaksanaan vaksinasi di Kampus SMAS Katolik Santo John Paul II dengan sasaran 1.000 orang. Pada Kamis (14/10), pelaksanaan vaksinasi di Kampus SMK Santo Gabriel Maumere, dan pada Jumat (15/10), pelaksanaan vaksinasi akan dilangsungkan di SMK Yohanes XXIII Maumere. Selanjutnya vaksinasi hari ke-4 pada sabtu (16/10) akan kembali dilaksanakan di SMAS Katolik St. John Paul II; dan pada Minggu (17/10) akan dilaksanakan di SMK Santo Gabriel Maumere, dan pada Senin (18/10) akan dilaksanakan di SMK Yohanes XXIII Maumere,” kata Romo Fidelis.

Terima Kasih

Kasek SMAS Katolik Santo John Paul II Maumere, RD Fidelis Dua, S.Fil, M.Th pada kesempatan ini menyampaikan terima kasih kepada Kemenkes RI yang telah mengabulkan permohonan permintaan vaksin yang diajukannya. “Saya menyampaikan terima kasih kepada Kemenkes RI cq Direktorat Jenderal Pencegahan  dan Pengendalian  Penyakit (P2P) di Jakarta yang telah membantu 5.000 dosis vaksin untuk SMAS Katolik St.. John Paul II Maumere. Terima kasih juga kami tujukan kepada SALIM GROUP (Indofood, Indomaret, dan ACA Asuransi) yang telah mendukung dana pelaksanaan vaksinasi ini. Terima kasih juga kepada Dinkes Sikka, para nakes, dan panitia yang bertugas,” kata Romo Fidelis.
 
Ucapan terima kasih juga disampaikan beberapa perwakilan biara/peserta di antara Suster Maria Darmayanti Lite, SMI dan Suster Carolina Mite. “Kami menyampaikan terima kasih kepada Kasek SMAS Katolik St. John Paul II Maumere RD Fidelis Dua yang telah mendatangkan vaksin dan memberikan kesempatan kepada beberapa biara untuk mengikuti vaksin,” kata Suster Maria Darmayanti.

Terima kasih yang sama disampaikan Guru SMKS Budi Luhur Maumere, Ibu Gen Galmin. “Saya menyampaikan terima kasih kepada Kasek SMAS Katolik RD Fidelis Dua yang telah memberikan kesempatan vaksin kepada ratusan siswa SMKS Budi Luhur dan beberapa guru,” kata Ibu Gen Galmin.

Tetap Taati Prokes 5 M

Sementara Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Sikka dr. Clara Yosephina Francis, MPH di sela-sela pelaksanaan vaksinasi di Kampus SMAS Katolik Santo John Paul II Maumere, Rabu, berkali-kali mengingatkan peserta dan keluarganya agar tetap menaati prokes 5 M yakni memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilisasi meskipun sudah dilakukan vaksin.

“Saya minta semua elemen warga, termasuk yang sudah divaksin untuk tetap mematuhi prokes 5 M. Sebab, apa pun varian covid-19nya, maka langkah pencegahan tetap sama yakni menaati prokes 5 M plus penyuntikan vaksin,” kata Dokter Clara.***

Dikutip sesuai sumber asli :
Bagikan :

Tambahkan Komentar

 Terimakasih! Komentar anda telah terkirim   Refresh
Error: Maaf, silakan coba lagi